Leopard Creek Country Club

Leopard Creek dikelilingi oleh padang semak belukar. Fakta bahwa Anda bisa bermain sambil mendengar dengusan kuda nil atau melihat singa di dekat pagar adalah hal yang unik, seperti halnya pukulan yang mungkin Anda lakukan di atas danau yang penuh buaya dan kuda nil. Clubhouse, sebuah karya arsitektur yang luar biasa dengan atap jerami, dipenuhi dengan memorabilia golf.

Leopard Creek telah menjadi tuan rumah Alfred Dunhill Challenge di European Tour sejak tahun 2005 dan seorang pemain asal Afrika Selatan telah memenangkan gelar tersebut tidak kurang dari sembilan kali sejak saat itu.

Penambahan pengalaman bermain golf di Leopard Creek pada tahun 2016 adalah pembangunan lapangan par tiga yang meniru lubang-lubang pendek terkenal di seluruh dunia, ditambah fasilitas latihan canggih yang bersebelahan dengan lapangan par tiga.

Leopard Creek ditutup untuk bermain pada akhir 2017 untuk menjalani delapan bulan konstruksi besar-besaran - termasuk desain ulang total lubang ke-12 par tiga dengan green Redan-nya - dan peremajaan rumput, yang mengakibatkan pembatalan turnamen tahunan akhir tahun Alfred Dunhill.

Banyak bunker fairway yang telah diposisikan ulang dan area pendaratan untuk pegolf handicap diperlebar. Fairway rumput Kikuyu diganti dengan Bermuda musim hangat, rumput yang membutuhkan 30% lebih sedikit air dan lebih sedikit bahan kimia untuk perawatannya, dan langkah ini akan membantu meningkatkan kemampuan bermain sepanjang tahun dan memungkinkan bola golf melaju lebih jauh.

Padang golf juga telah ditanami dengan jenis rumput bengkok Champion terbaru dari Houston, Texas, dengan Leopard Creek sekarang memiliki hak Afrika Selatan untuk rumput khusus ini.